Bulan Mei 2017, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,71. Laju inflasi tahun kalender (Mei 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,41 persen dan laju inflasi “year on year” (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 5,83 persen.
Inflasi di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok sandang sebesar 1,07 persen; diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,66 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen serta kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen. Sedangkan penurunan indeks harga juga terjadi pada beberapa kelompok yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,52 persen; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Dumai antara lain tomat buah, bawang putih, daging sapi, telur ayam ras, bayam, jengkol, nila, jeruk, tempe, kentang, apel, daun singkong, tenggiri, susu untuk bayi, wortel, rokok kretek, rokok kretek filter, kopi bubuk, rokok putih, tarip listrik, upah pembantu RT, celana panjang jeans, baju anak stelan, sandal kulit, pembalut wanita, mobil, bensin dan lain sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 18 (delapan belas) kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe dan Tanjung Pandan sebesar 0,90 persen; diikuti Bandar Lampung sebesar 0,89 persen; Banda Aceh dan Metro sebesar 0,86 persen; Tembilahan sebesar 0,69 persen; Palembang sebesar 0,64 persen; Bengkulu dan Batam sebesar 0,56 persen; Lubuk Linggau sebesar 0,54 persen; Tanjung Pinang sebesar 0,41 persen; Sibolga sebesar 0,39 persen; Jambi sebesar 0,31 persen; Bungo sebesar 0,16 persen; Pekanbaru sebesar 0,12 persen; Dumai sebesar 0,11 persen; Medan sebesar 0,08 persen dan inflasi terendah di Meulaboh sebesar 0,06 persen.
Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 8 (delapan) ibukota provinsi mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,89 persen; diikuti Banda Aceh sebesar 0,86 persen; Palembang sebesar 0,64 persen; Bengkulu sebesar 0,56 persen; Tanjung Pinang sebesar 0,41 persen; Jambi sebesar 0,31 persen; Pekanbaru sebesar 0,12 persen dan Medan sebesar 0,08 persen serta 2 (dua) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen dan terendah di Padang sebesar 0,04 persen.