Abstraksi
Bulan September 2016, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,91. Laju inflasi tahun kalender (September 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 2,57 persen dan laju inflasi “year on year” (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,07 persen.
Inflasi di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,18 persen diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,82 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,42 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,03 persen sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan sebesar -0,07 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Dumai antara lain cabai merah, rokok kretek filter, tukang bukan mandor, tongkol/ambu-ambu, udang basah, tarip pulsa ponsel, minyak goring, cabai rawit, cabe hijau, serai, telepon seluler, bawang putih, gambolo/gembung/aso-aso, kentang, susu bubuk, pampers, buku pelajaran SMP, tarip listrik, tomat buah, jengkol, daun bawang, kerang, shampo dan lain sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 19 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi Sibolga sebesar 1,85 persen, Lhoksumawe sebesar 1,44 persen, Medan sebesar 1,32 persen, Bukit Tinggi sebesar 1,11 persen, Pekanbaru sebesar 0,94 persen dan terendah di Bengkulu sebesar 0,07 persen dan 4 (empat) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,68 persen dan terendah di Bungo sebesar 0,06 persen.
Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 9 (Sembilan) ibukota provinsi mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi Medan sebesar 1,32 persen, Pekanbaru 0,94 persen, Banda Aceh sebesar 0,78 persen dan terendah di Bengkulu sebesar 0,07 persen dan satu ibukoa provinsi mengalami deflasi yaitu Jambi sebesar 0,17 persen.