PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) NOVEMBER 2015, KOTA DUMAI DEFLASI 0,02 PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan November 2015, Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,27. Laju inflasi tahun kalender (November 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,23 sedangkan laju inflasi “year on year” (November 2015 terhadap November 2014) sebesar 3,93 persen.
Deflasi di Dumai terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,51 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami peningkatan indeks adalah kelompok sandang sebesar 0,71 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,28 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,06 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen sementara kelompok kesehatan relatif stabil.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Dumai antara lain : bawang merah, minyak goring, gula pasir, udang basah, bayam, bahan bakar rumah tangga, kentang, emas perhiasan, tahu mentah, gambolo/aso-aso, bensin, tomat buah, cabai merah, buncis, dan lain sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK,19 (Sembilan belas) kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Bukit Tinggi sebsar 0,83 persen, Sibolga sebesar 0,78 persen, Palembang sebesar 0,68 persen, Medan sebesar 0,53 persen dan inflasi terendah terjadi di Bungo sebesar 0,07 persen. dan 4 (Empat ) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen diikuti Tanjung Pandan sebesar 0,63 persen dan terendah di Dumai sebesar 0,02 persen.
Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 9 (Sembilan) ibukota provinsi mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Palembang sebesar 0,68 persen, Medan sebesar 0,53 persen, Padang dan Jambi masing-masing sebesar 0,47 persen dan terendah Bengkulu sebesar 0,09 persen, dan satu ibukota provinsi mengalami deflasi yaitu Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen .