PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2015, KOTA DUMAI DEFLASI 0,23 PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan September 2015, Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,23 persen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,16. Laju inflasi tahun
kalender (September 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,14 sedangkan
laju inflasi “year on year” (September 2015 terhadap September 2014)
sebesar 6,21 persen.
Deflasi di Dumai terjadi karena adanya penurunan
indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan
makanan sebesar 2,19 persen diikuti kelompok perumahan, air, listrik,
gas & bahan bakar sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok yang
mengalami peningkatan indeks adalah kelompok kesehatan sebesar 1,52
persen diikuti kelompok sandang sebesar 1,23 persen, kelompok
pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,82 persen, kelompok
transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,46 persen kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,39 persen.
Komoditas
yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Dumai antara
lain : cabai merah, rempela hati ayam, daging ayam ras, bawang merah,
udang basah, daging sapi, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng,
bayam, daun singkong, bensin, cabai rawit, telur ayam ras, kangkung,
teri, daun seledri,tomat buah, petai, ayam hidup, jeruk nipis/limau,
apel dan sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 17
(tujuh belas) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi di
Sibolga sebesar 1,85 persen, Jambi sebesar 1,26 persen, Padang Sidempuan
sebesar 0,82 persen, Bukit Tinggi seesar 0,73 persen, Medan sebesar
0,70 persen, Padang 0,49 persen dan deflasi terendah terjadi di Meulaboh
sebesar 0,02 persen. dan 6 Kota mengalami inflasi dengan inflasi
tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen diikuti Pangkal
Pinang sebesar 0,84 persen dan terendah di Bandar Lampung sebesar 0,02
persen.
Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 7 (tujuh) ibukota
provinsi mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Jambi
sebesar 1,26 persen, Medan sebesar 0,70 persen dan terendah di Bengkulu
sebesar 0,22 persen dan 3 (tiga) ibukota provinsi mengalami inflasi
yaitu Pangkal Pinang sebesar 0,84 persen diikuti Tanjung Pinang sebesar
0,68 persen dan terendah di Bandar Lampung sebesae 0,02 persen.