PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2015, KOTA DUMAI INFLASI 0,78 PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan Juli 2015, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,78 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,77. Laju inflasi tahun kalender
(Juli 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 1,81 sedangkan laju inflasi
“year on year” (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 7,24 persen.
Inflasi
di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada semua
kelompok pengeluaran yaitu pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga sebesar 3,66 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau sebesar 0,86 persen, kelompok sandang sebesar 0,79 persen,
kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen,
kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen, kelompok bahan makanan sebesar
0,44 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
sebesar 0,43 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar
terjadinya inflasi di Kota Dumai antara lain : SPP Sekolah Menengah
Atas, Daging sapi, ketupat/lontong sayur, angkutan dalam kota, tarip
kendaraan travel, tongkol/ambu-ambu, jeruk, cabai merah, gula pasir,
Kasur, serai, bayam, uang bulanan taman kanak-kanak, kelapa, sewa rumah,
daun seledri, air kemasan, gambolo/aso-aso, the manis, es, ikan teri,
angkutan antar kota, SPP sekolah memengah pertama,, lele, cumi-cumi,
ketimun, petai, nangka muda, kangkung, cabai rawit, caru, kol putih,
kubis, sepatu wanita, SPP sekolah dasar, kain gorden, buncis, mie kering
instant dan lain sebagainya.
Dari 23 kota di Sumatera yang
menghitung IHK, 22 (dua puluh dua) kota mengalami inflasi dengan inflasi
tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 3.18 persen, Lubuk linggau sebesar
1.90 persen, Batam sebesar 1.80 persen, Bukit Tinggi sebesar 1.66 persen
dan satu kota mengalami deflasi yaitu Tanjung Pandan sebesar 0.48
persen.
Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, semua ibukota
provinsi mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Pangkal
Pinang sebesar3.18 persen, Jambi sebesar 1.54 persen, Bengkulu sebesar
1.38 persen, Padang sebesar 1.21 persen dan terendah di Pekanbaru
sebesar 0.57 persen.