PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2015, KOTA DUMAI INFLASI 0,98 PERSEN
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Bulan Mei 2015, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,98 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,12. Laju deflasi tahun kalender
(Mei 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,43 sedangkan laju inflasi
“year on year” (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 7,37 persen.
Inflasi
di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada semua
kelompok pengeluaran yaitu pada kelompok bahan makanan sebesar 2,38
persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,54
persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,49 persen,
kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,16
persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08
persen, kelompok sandang dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar
0,04 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya
inflasi di Kota Dumai antara lain : rokok kretek filter, cabai merah,
rempela hati ayam, daging ayam ras, rokok kretek, bawang merah, jeruk,
telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, gula pasir, rokok putih, tomat
buah, buku pelajaran SMP, bawang putih, kangkung, bayam, jengkol, apel,
buku pelajaran SD, ketimun, tariff listrik, lele, buku pelajaran SMA,
sepeda motor, wortel, pisang dan beras.
Dari 23 kota di Sumatera yang
menghitung IHK, 22 (dua puluh dua) kota mengalami inflasi dengan
inflasi tertinggi di Sibolga sebesar 1,57 persen, diikuti Jambi sebesar
1,18 persen, Pematang Siantar sebesar 1,11 persen, Medan sebesar 1,01
persen, Dumai sebesar 0,98 persen, Tembilahn sebesar 0,87 persen dan
terendah di Pangkal Pinang sebesar -0,61 persen (deflasi).
Dari
sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 9 provinsi mengalami inflasi
dengan inflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,18 persen, Medan
sebesar 1,01 persen, Bandar Lampung sebesar 0,66 persen dan satu
provinsi mengalami deflasi yaitu Pangkal Pinang sebesar 0,61 persen.