Abstraksi
Bulan April 2015, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,38 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,95. Laju deflasi tahun kalender (April
2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,54 sedangkan laju inflasi “year on year”
(April 2015 terhadap April 2014) sebesar 6,47 persen.
Inflasi
di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada 5 (tiga)
kelompok pengeluaran yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa
keuangan sebesar 1,55 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau sebesar 0,92 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen,
kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,04
persen, sedangkan satu kelompok mengalami deflasi terjadi pada kelompok
bahan makanan sebesar 0,35 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan
olah raga dan relatif stabil.
Komoditas
yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Kota Dumai antara
lain :bensin, bawang merah, daging ayam ras, air kemasan, gula pasir,
rokok kretek filter, rokok kretek, sewa rumah, kopi bubuk, beras, kopi
manis,solar, ketimun, telur ayam ras, cabai merah, jeruk, biskuit, bahan
bakar rumah tangga, sate, kentang, sampo dan lain sebagainya.
Dari
23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi
dengan inflasi tertinggi di Lubuk linggau sebesar 0,99 persen, diikuti
Medan sebesar 0,96 persen, Pangkal Pinang sebesar 0,87 persen dan
terendah di Meulaboh dan Banda Aceh masing-masing sebesar 0,08 persen.
Dari
sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, semua mengalami inflasi dengan
inflasi tertinggi terjadi di Padang sebesar 0,96 persen, Pangkal Pinang
sebesar 0,87 persen, Pekanbaru sebesar 0,81 persen dan terendah di Banda
Aceh sebesar 0,08 persen.