Bulan April 2017, Kota Dumai mengalami deflasi sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,57. Laju inflasi tahun kalender (April 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 2,3 persen dan laju inflasi “year on year” (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 5,78 persen.
Deflasi di Dumai terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,64 persen; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen. Sedangkan peningkatan indeks harga juga terjadi pada beberapa kelompok yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,88 persen; diikuti kelompok sandang sebesar 0,76 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga terhadap bulan Maret 2017.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Dumai antara lain serai, bawang merah, bayam, cabai merah, tongkol/ambu-ambu, daging ayam ras, cabai rawit, kangkung, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, buncis, gula pasir, telur ayam ras, daun singkong, udang basah, tomat buah, caru, kacang panjang, kelapa, beras, sawi hijau, cumi-cumi, salak, minyak goreng, pisang, senangin, jeruk nipis/limau, ketimun, daun bawang, bawal, terong panjang dan kulkas/lemari es.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 13 (tiga belas) kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,68 persen; diikuti Medan sebesar 0,53 persen; Meulaboh sebesar 0,52 persen;, Padang sebesar 0,31 persen; Bengkulu sebesar 0,3 persen; Tanjung Pinang sebesar 0,26 persen; Bandar Lampung sebesar 0,21 persen; Dumai sebesar 0,21 persen; Bukit Tinggi sebesar 0,18 persen; Metro sebesar 0,17 persen; Pematang Siantar sebesar 0,17 persen; Banda Aceh sebesar 0,10 persen dan deflasi terendah di Palembang sebesar 0,08 persen.
Dari sepuluh ibukota provinsi di Sumatera, 7 (tujuh) ibukota provinsi mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi Medan sebesar 0,53 persen; diikuti Padang sebesar 0,31 persen; Bengkulu sebesar 0,3 persen; Tanjung Pinang sebesar 0,26; Bandar Lampung sebesar 0,21 persen; Banda Aceh sebesar 0,1 persen dan Palembang sebesar 0,08 persen serta 3 (tiga) kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen; diikuti Jambi sebesar 0,59 persen dan terendah di Pekanbaru sebesar 0,28 persen.